Dialog Eyang & Cucu

Eps. 18 | Selamat Tinggal Dendam Kesumat (2/2)


(Cucu sudah kembali, tapi Mbah minta Wulan yang bikin kopi)

WULAN

Nih Mbah kopinya…

MBAH

Makasih ya Wulan. Mestinya kalau kamu yang bikin nggak perlu pake gula segala… ☺ (sambil melirik ke cucu adapun Wulan tersenyum maniiiiis)

CUCU

(@#??!!**%%??!… tua-tua masih bisa merayu juga ya…)

MBAH TI

(dari dalam kamar) Ehmm… ehm…

(setelah hening sesaat, DHITA memulai lagi…)
DHITA

Jadi seharusnya kita tidak boleh membuat orang lain berkuasa atas suasana hati kita ya Mbah?

MBAH

Benar sekali… Misalnya kamu dimaki-maki orang, dicurangi, difitnah… bagaimana sikapmu?

DHITA

Ya marah Mbah… tidak terima… sedih Mbah.

MBAH

Boleh tidak, misalnya kamu tidak marah… tidak sakit hati… Kamu diamkan saja orang itu. Boleh tidak? Ade Rai itu kalau dipukuli 10 orang anak-anak balita kira-kira dia kesakitan tidak?

DHITA

Mungkin kaya dipijitin ya Mbah. Jadi kalau dada kita lapang… hati kita kuat… sulit orang lain untuk mempermainkan perasaan kita ya…?

Mbah…, saya mungkin sekarang sudah lebih lega…tapi kalau ketemu dia rasanya muak sekali… pengin muntah…

MBAH

Hua ha ha… hua ha ha… jangan khawatir… saya ambilin ember ya… Nanti dimuntahkan semua. HUA HA HA… HUA HA HA…

MBAH TI

Ada apa sih… koq ketawa tidak keruan. Ayo nyebut… nyebut…!

MBAH

Astaghfirullaah… astaghfirullaah. Ngapunten Mbah Ti.

DHITA dan WULAN takut Mbah Ti marah gara-gara suara ketawa Mbah menggelegar di dalam rumah.
MBAH

Kamu percaya tidak, orang yang menzhalimi kamu itu pasti pernah juga dizhalimi orang lain. Semua orang di dunia ini pasti pernah diperlakukan tidak adil.

DHITA

Masa sih Mbah?

MBAH

Coba tanya ke teman-teman kamu, pasti mereka pernah menerima perlakuan yang menyakitkan hati. Nah sekarang masalahnya mau sampai kapan kamu pelihara perasaan muak itu? Seumur hidupmu?

DHITA

Nggak tahu saya Mbah.

MBAH

Begini DHITA, setelah perbuatannya itu, tentu kamu tidak bisa lagi punya perasaan seperti dulu. Ini sangat manusiawi, tapi… tapi … saran Mbah jangan kau pernah membenci makhluk Allah, kecuali setan. Kalau setan memang kita diperintah oleh Allah untuk menganggapnya musuh. Mau tahu tidak DHITA… heh… mau tahu tidak… ?

DHITA

Apa itu Mbah? Mau dong Mbah…

MBAH

Kalau kau memaafkannya, Allah dan kanjeng Nabi Saw akan senang, kalau tidak kau maafkan, orang tersebut akan berdosa dan bertanggung jawab di akhirat nanti. Dan ini akan membuat setan berbahagia. Karena misi setan memang untuk membuat manusia saling bermusuhan, dan memasukkan orang ke dalam Neraka. Sekarang siapa yang mau kau buat tersenyum?

DHITA

Tentu saya lebih suka mendapat ridha Allah dan Rasul-Nya.

MBAH

Saran Mbah… setiap kali kamu mau tidur ucapkanlah: Ya Allah… pada malam hari ini tidak ada seorang pun yang bersalah kepada saya, karena mereka semua… semuanya telah saya maafkan. Karena itu ya Allah Yang Maha Pengampun, ampunilah semua dosaku… aku ingin nanti menghadap-Mu tanpa membawa dosa. Dan hilangkanlah dari hatiku ini rasa benci kepada siapa pun kecuali kepada musuh-musuh-Mu.

DHITA

Insya Allah Mbah… mudah-mudahan Allah memudahkan semua ini untuk aku jalankan.

MBAH

DHITA di kalangan para pendaki gunung itu ada aturan yang sangat dipegang, yaitu: Jangan mengambil apapun, kecuali gambar, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak, jangan membunuh apapun kecuali waktu. Nah… Mbah mempunyai aturan juga yang Mbah pegang walaupun kadang-kadang masih Mbah langgar. Kalau kau mau… akan Mbah ajarkan supaya Mbah lebih malu kalau melanggar ucapan sendiri. Untuk kamu juga Wulan.

DHITA dan WULAN

Siap Mbah…

MBAH

Aturan itu adalah: jangan berbuat apapun kecuali kebaikan, jangan berkata apapun kecuali kebaikan, jangan berniat apapun kecuali kebaikan.

DHITA

Terima kasih atas semuanya Mbah. Doakan DHITA dan WULAN bisa mengamalkan aturan itu.

MBAH

Main-main ke sini lagi ya… Doakan juga Mbah bisa mengamalkan aturan itu dan tidak melanggarnya.


Artikel Lainnya

Eps. 17 | Menghapus Dendam Kesumat (1/2)

Penuhi hatimu dengan perasaan positif, maka tempat yang dikuasai oleh perasaan negatif akan semakin mengecil. Biarlah Allah mengambil peran dalam hidupmu.

Eps. 16 | Rahasia Memaafkan (3/3)

Yang menjadi timbangan dari semua perbuatan orang saleh adalah keridhaan Allah. Kalau mereka menghadapi persoalan yang pelik, mereka merenungkan bagaimana yang kira-kira akan Nabi Saw lakukan pada kedudukannya.

Eps. 15 | Rahasia Memaafkan (2/3)

Dendam yang tersimpan di hati itu seperti api dalam sekam. Rentetannya sangat banyak dan sangat membahayakan...

Eps. 14 | Rahasia Memaafkan

Menyimpan marah secara lahiriah sangat merugikan kesehatan, dan secara batiniah bisa menimbulkan dosa-dosa lain yang sangat banyak...

Eps. 13 | Gangguan Makhluk Halus (2)

Manusia yang berhati baik akan menarik banyak hal baik, yang berhati busuk akan menarik hal-hal yang busuk juga. Jadi kalau kita mau kehidupan yang lebih baik, kita harus lebih dahulu berubah menjadi lebih baik...

Eps. 12 | Gangguan Makhluk Halus (1)

Makhluk halus itu ada di setiap sudut rumah. Kalau penghuni rumahnya saleh, maka jin yang tinggal di situ juga jin yang saleh, bahkan di antara mereka ada yang selalu beribadah kepada Allah...

Bagaimana reaksimu setelah membaca artikel ini?